Bisakah Depresi Menyebabkan Penggunaan Rokok Elektrik?
Masih banyak pertanyaan yang belum terjawab mengenai efek kesehatan dari rokok elektrik. Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Nicotine & Tobacco menunjukkan bahwa mungkin ada hubungan antara penggunaan rokok elektrik di kalangan mahasiswa dan depresi. Secara khusus, penelitian tersebut mengklaim bahwa siswa dengan tingkat gejala depresi yang tinggi lebih cenderung menggunakan rokok elektrik dibandingkan dengan mereka yang tidak menunjukkan tanda-tanda depresi.
Penulis utama studi ini berkomentar: "Kami tidak tahu mengapa depresi menyebabkan penggunaan rokok elektrik. Ini mungkin pengobatan sendiri. Sama seperti rokok, ketika siswa merasa stres, menggunakan rokok elektrik mungkin membuat mereka merasa lebih baik. Atau bisa jadi karena rokok elektrik telah dipasarkan sebagai alat berhenti merokok, siswa yang depresi mungkin menggunakan rokok elektrik untuk membantu mereka berhenti merokok rokok tradisional."
Penting untuk diingat bahwa belum ada sedikit penelitian klinis yang menunjukkan bahwa rokok elektrik membantu orang perokok berhenti.
Data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan oleh Tobacco Center of Regulatory Science on Youth and Young Adults (Texas TCORS). Ini dibuat untuk melakukan penelitian yang dapat membantu memandu keputusan masa depan tentang peraturan tembakau di seluruh AS.
Siswa dipilih untuk penelitian khusus ini karena penggunaan rokok elektrik berada pada tingkat tertinggi di kalangan remaja dan remaja. Menurut laporan Us Surgeon General tentang penggunaan rokok elektrik, untuk kelompok usia ini paparan nikotin dapat menyebabkan kecanduan dan membahayakan otak yang sedang berkembang.
Klik di sini untuk membaca lebih lanjut.