Perilaku berisiko remaja berusia 10-15 tahun di Slovakia. Hubungan dengan Jenis Kelamin, Usia, dan Indeks Massa Tubuh
LATAR BELAKANG: Sebagai dasar teoritis kami menggunakan konsep Jessor tentang Sindrom Perilaku Risiko pada Masa Remaja, konsep diri, dan konsep citra tubuh.
TUJUAN: Tujuan utama dari kontribusi ini adalah penelitian tentang hubungan antara skema diri, khususnya proporsi fisik yang diwakili oleh BMI, dan perilaku berisiko. Tujuan sekunder adalah penelitian tentang hubungan antara skema diri, khususnya proporsi fisik yang diwakili oleh BMI, dan jenis kelamin dan usia.
METODE: Dalam penelitian kami menggunakan versi modifikasi 46 item dari Kuesioner Perilaku Risiko (Čerešník, 2016).
SAMPEL: Kami memperoleh data dari hampir 900 remaja dari seluruh wilayah Slovakia. Mereka berusia 10 hingga 15 tahun (M = 12,69; SD = 1,48). Mereka menghadiri sistem sekolah menengah yang lebih rendah.
HASIL: Kami menemukan bahwa ada perbedaan jenis kelamin dan usia yang signifikan dalam beberapa manifestasi perilaku berisiko. Kami juga menemukan bahwa remaja dengan BMI yang lebih tinggi (di atas persentil ke-85) berperilaku dengan cara yang lebih berisiko.
KESIMPULAN: Kami mengidentifikasi perbedaan dalam perilaku berisiko dalam kaitannya dengan seks (anak laki-laki berisiko lebih besar di bidang pelecehan dan kenakalan, anak perempuan di bidang makan dan aktivitas fisik yang tidak memadai) dalam kaitannya dengan usia dalam perilaku berisiko secara keseluruhan dan di beberapa area yang dipantau, dengan tingkat risiko yang meningkat hingga usia 14 tahun, dan dalam kaitannya dengan BMI dalam perilaku berisiko keseluruhan dan pada subskala kenakalan dan makan dan aktivitas fisik yang tidak memadai (remaja dengan BMI lebih tinggi berisiko lebih besar).