Epidemiologi dan Etiologi: Jalur Perkembangan Lintasan Penarikan Sosial di Masa Remaja dan Pengaruhnya terhadap Depresi di Masa Dewasa yang Muncul
Abstrak ini dipresentasikan pada Society for Prevention Research Annual Meeting 2018 yang diselenggarakan 29 Mei – 1 Juni 2018 di Washington, DC, AS.
Universitas YunHee Kim Yonsei; Universitas Hyoun Kim Yonsei
Penarikan sosial remaja terkait erat dengan berbagai hasil maladaptif. Studi prospektif terbaru menunjukkan bahwa remaja dengan tingkat penarikan sosial yang lebih tinggi sangat rentan untuk mengembangkan depresi. Penelitian telah menyarankan beberapa faktor risiko dan mekanisme yang terkait dengan lintasan penarikan, termasuk perilaku mengendalikan orang tua dan rendahnya harga diri remaja. Mengingat penekanan kuat pada prestasi akademik dan tingkat bunuh diri remaja yang tinggi di Korea, pengasuhan yang mengganggu dan harga diri remaja yang buruk adalah masalah serius. Terlepas dari signifikansi tersebut, beberapa penelitian telah secara sistematis memeriksa lintasan perkembangan penarikan sosial pada pemuda Korea menggunakan data longitudinal. Penelitian ini meneliti (1) lintasan perkembangan penarikan selama masa remaja, (2) efek prediktif dari pengasuhan intrusif dan harga diri remaja; dan (3) efek lintasan penarikan pada depresi selama masa dewasa yang muncul.
Metode: Penelitian ini menggunakan Survei Panel Anak dan Remaja Korea, survei nasional yang dilakukan antara 2010 dan 2016 di Korea. Sampel saat ini termasuk 1.881 remaja (perempuan = 954) yang setiap tahun dinilai selama 7 tahun (usia 13 hingga 19, gelombang 1 hingga 7). Para remaja melaporkan perilaku pengasuhan orang tua mereka serta harga diri, penarikan, dan depresi mereka sendiri. Pola asuh intrusif dan harga diri diukur pada usia 13, penarikan pada usia 14, 16, dan 18 dan depresi pada usia 19 digunakan. Data dianalisis menggunakan pemodelan kurva pertumbuhan laten di Mplus.
Hasil: Rata-rata, tingkat penarikan sosial cenderung meningkat di usia 14 hingga 18 tahun. Selain itu, tingkat pengasuhan intrusif yang lebih tinggi memprediksi tingkat harga diri yang lebih rendah pada awal masa remaja, yang kemudian menyebabkan tingkat penarikan yang lebih tinggi pada usia 14 tahun dan peningkatan penarikan yang lebih besar dari waktu ke waktu. Tingkat yang lebih tinggi dari tingkat awal dan perubahan lintasan penarikan memprediksi tingkat depresi yang lebih tinggi pada usia 19 (b = 0,562, p<,001; b = 0,995, p<,001, masing-masing). Tingkat harga diri yang lebih rendah pada usia 13 tahun juga secara langsung terkait dengan tingkat depresi yang lebih tinggi pada usia 19 tahun (b = -0,158, p<,001; model penuh-χ2 (5) = 10,54, CFI = 0,997, TLI = ,991, RMSEA = 0,02 ).
Kesimpulan: Temuan membuktikan secara signifikan meningkatkan lintasan penarikan sosial pada pemuda Korea, yang secara signifikan terkait dengan depresi selama masa dewasa yang muncul. Temuan ini juga menyoroti implikasi jangka panjang dari perilaku intrusif orang tua dan efek mediasi yang signifikan dari harga diri remaja untuk penyesuaian selanjutnya di masa remaja melalui masa dewasa yang muncul. Ini menunjukkan bahwa program intervensi pencegahan yang secara khusus ditujukan untuk mengurangi perilaku pengasuhan yang mengganggu dan mempromosikan harga diri remaja dapat secara efektif mencegah lintasan negatif penarikan sosial dan depresi berikutnya pada remaja Korea.