Intervensi Psikologis dan Psikososial untuk Penghentian Ganja pada Orang Dewasa
Abstrak
Obyektif: Banyak intervensi psikologis dan psikososial telah dikembangkan untuk mengobati pengguna ganja secara teratur, tetapi tidak jelas intervensi mana yang paling efektif. Artikel ini bertujuan untuk menilai efektivitas intervensi psikologis dan psikososial untuk penghentian ganja, dan untuk menguraikan prioritas untuk penelitian di masa depan.
Metode: Tinjauan sistematis literatur ilmiah. Sebelas database digeledah pada Februari 2014.
Hasil: Dua puluh enam RCT diidentifikasi; mayoritas dianggap berisiko tinggi bias. Terapi perilaku kognitif (CBT) secara signifikan meningkatkan hasil dibandingkan dengan daftar tunggu dalam lima studi pasca-pengobatan, dipertahankan pada 9 bulan dalam satu studi dengan tindak lanjut selanjutnya. Studi wawancara motivasi (MI) atau terapi peningkatan motivasi (MET) memberikan hasil yang beragam, dengan beberapa perbaikan atas daftar tunggu sementara beberapa perbandingan tidak signifikan. Empat studi yang membandingkan CBT terhadap MI / MET memberikan hasil yang beragam; Kursus CBT yang lebih lama memberikan beberapa perbaikan atas MI yang lebih pendek. Kursus jenis terapi lainnya (kelompok pendukung sosial dan manajemen kasus) memberikan perbaikan serupa pada CBT. Voucher untuk pantang (contingency management) memberikan hasil yang menjanjikan dalam jangka pendek dan saat tindak lanjut.
Kesimpulan: Studi heterogen, meliputi berbagai intervensi, pembanding, populasi dan hasil. CBT meningkatkan hasil jangka pendek dalam populasi pengguna ganja yang dipilih sendiri secara klinis. MI singkat meningkatkan hasil jangka pendek pada pasca-pengobatan pada populasi yang tidak tergantung secara klinis yang lebih muda. Ada beberapa bukti bahwa CBT mungkin lebih efektif daripada intervensi MI yang lebih singkat meskipun hasilnya beragam. Manajemen kontinjensi dapat meningkatkan hasil jangka panjang dalam kombinasi dengan CBT pada individu yang bergantung secara klinis.