Stigma Penyakit Mental. Studi Cross-sectional Komparatif tentang Stigma Sosial, Stigma yang Terinternalisasi dan Harga Diri
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi peran stigma dalam berbagai diagnosis penyakit mental. Sebuah studi cross-sectional (N = 255) dikembangkan dalam dua kelompok: pengguna jaringan rehabilitasi untuk orang-orang dengan penyakit mental yang parah (Kelompok-I) dan orang-orang dengan diagnosis umum dalam layanan psikiatri rawat jalan (Grup-II). Stigma yang terinternalisasi, stigma sosial, harga diri, dan variabel sosiodemografi diukur. Perbandingan rata-rata, ANOVA, dan model regresi linier independen dilakukan. Skor keseluruhan serupa diperoleh untuk stigma yang terinternalisasi, tetapi Kelompok-I melaporkan lebih banyak diskriminasi dan perlawanan terhadap stigma dan juga memiliki lebih sedikit stigma sosial. Model regresi untuk Grup-I mengungkapkan stigma sosial dan harga diri sebagai prediktor, sedangkan pada Kelompok-II hanya harga diri yang signifikan. Studi ini mengungkapkan perbedaan dalam stigma yang terinternalisasi sesuai dengan sumber daya perawatan dan diagnosis, menunjukkan garis intervensi yang berbeda dan menggarisbawahi pentingnya penelitian lebih lanjut tentang topik ini.