Pengalaman Membawa Pulang Dosis di antara Orang yang Menerima Perawatan Pemeliharaan Metadon selama COVID-19
Abstrak
Maksud
Perawatan pemeliharaan metadon adalah perawatan yang menyelamatkan jiwa bagi orang dengan gangguan penggunaan opioid (OUD). Pandemi virus corona (COVID-19) telah menimbulkan banyak kekhawatiran seputar akses ke pengobatan opioid. Pada Maret 2020, Administrasi Layanan Penyalahgunaan Zat dan Kesehatan Mental (SAMHSA) mengeluarkan panduan yang memungkinkan perluasan dosis metadon yang dibawa pulang. Kami berusaha menggambarkan perubahan pengalaman pengobatan dari perspektif orang yang menerima metadon di fasilitas perawatan rawat jalan untuk OUD.
Metode
Kami melakukan survei langsung di antara 104 orang yang menerima metadon dari tiga klinik di Carolina Utara tengah pada bulan Juni dan Juli 2020. Survei mengumpulkan informasi tentang karakteristik demografis, riwayat pengobatan metadon, dan pengalaman dengan dosis metadon yang dibawa pulang dalam konteks COVID-19 (yaitu, sebelum dan sejak Maret 2020).
Hasil
Sebelum COVID-19, persentase tingkat klinik peserta yang menerima pasokan dosis dibawa pulang dalam jumlah berapa pun di setiap klinik berkisar antara 56% hingga 82%, sementara itu berkisar antara 78% hingga 100% sejak COVID-19. Persentase tingkat klinik peserta yang menerima pasokan hari dibawa pulang seminggu atau lebih lama (yaitu, ≥6 hari) sejak COVID-19 berkisar antara 11% hingga 56%. Di antara 87 peserta yang menerima makanan untuk dibawa pulang sejak COVID-19, hanya empat yang melaporkan menjual dosis yang dibawa pulang.
Kesimpulan
Studi kami menemukan variasi dalam pengalaman dosis dibawa pulang oleh klinik dan sedikit pengalihan dosis dibawa pulang. Sementara panduan SAMSHA harus memungkinkan akses yang diperluas ke dosis yang dibawa pulang, adopsi pedoman ini dapat bervariasi di tingkat klinik. Adopsi kebijakan ini harus dieksplorasi lebih lanjut, terutama dalam konteks manfaat bagi pasien yang mencari pengobatan OUD.