Peningkatan Dalam Pengobatan Gangguan Penggunaan Zat melalui Mengadopsi Praktik Berbasis Bukti di Pakistan
Latar: Survei Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan 2014 memperkirakan bahwa ada 6,7 juta orang Pakistan berusia 15-64 tahun yang merupakan pengguna zat ilegal. Karena kekurangan dana pemerintah, lebih dari 90% pusat detoksifikasi Pakistan dioperasikan oleh organisasi non-pemerintah. Meskipun biaya dan pendanaan reguler adalah tantangan utama, pelatihan staf yang tidak memadai, dan lambatnya tingkat adopsi dan penerapan praktik berbasis bukti (EBP) juga merupakan kekhawatiran yang berkembang yang perlu ditangani.
Metode: Inisiatif ini diusulkan untuk melibatkan karyawan dan klien pusat detoksifikasi di lima kota besar Pakistan. Kegiatan yang diusulkan adalah untuk: (1) staf survei tentang kemampuan mereka untuk berubah, (2) menilai kesiapan organisasi, hambatan potensial, dan sumber daya yang tersedia untuk menerapkan EBP, (3) mengumpulkan tanggapan klien tentang kepuasan dengan layanan saat ini, (4) mengembangkan rekomendasi untuk mengadopsi EBP, (5) membangun kapasitas dengan karyawan dan klien mengenai intervensi EBP tertentu, dan (6) melakukan evaluasi intervensi khusus untuk staf dan klien.
Hasil: Hasil yang diantisipasi adalah: (1) peningkatan pengetahuan staf tentang EBPs, (2) adopsi EBP di pusat perawatan utama, (3) peningkatan kepuasan klien tentang layanan perawatan, dan (4) replikasi intervensi khusus EBP ke pusat perawatan lain.
Kesimpulan: Hasil yang diharapkan adalah untuk memenuhi tantangan penerapan EBP dalam pengaturan praktik rutin untuk perawatan penyalahgunaan zat dan untuk berkontribusi pada pengurangan penggunaan zat di Pakistan.