Paparan Pasif terhadap Emisi E-Rokok: Efek Pernapasan Langsung
ABSTRAK
Pendahuluan: Pekerjaan ini meneliti efek paparan pasif terhadap emisi rokok elektronik (e-rokok) pada mekanika pernapasan dan biomarker inflamasi yang dihembuskan.
Sebuah studi eksperimental cross-over dilakukan dengan 40 bukan perokok sehat, 18-35 tahun dengan pemeriksaan fisik normal dan spirometri, dengan indeks massa tubuh < 30 kg / m2, yang terkena emisi e-rokok yang dihasilkan oleh perokok, sesuai dengan protokol standar berdasarkan dua pengaturan resistensi, 0,5 ohm dan 1,5 ohm, untuk penggunaan e-rokok. Semua peserta menjalani kontrol 30 menit (tidak ada emisi) dan dua sesi eksperimental (paparan 0,5 dan 1,5 ohm) di ruang 35 m3. Parameter Impulse Oscillometry (IOS) berikut diukur pada sesi pra dan pasca: impedansi, resistensi, reaktansi, frekuensi resonansi (fres), ketergantungan frekuensi resistansi (fdr = R5-R20), area reaktansi (AX), dan oksida nitrat yang dihembuskan fraksional (FeNO). Perbedaan antara pengukuran pra dan pasca dibandingkan menggunakan tes t dan tes peringkat yang ditandatangani Wilcoxon, sementara analisis varians (ANOVA) digunakan untuk perbandingan antara sesi eksperimental (terdaftar di bawah ID ClinicalTrials.gov: NCT03102684).
HASIL: Parameter IOS dan FeNO tidak menunjukkan perubahan signifikan selama sesi kontrol. Untuk iOS selama sesi eksposur 1,5 ohm, fres meningkat secara signifikan dari 11,38 Hz pada baseline menjadi 12,16 Hz post exposure (p = 0,047). FeNO menurun secara signifikan dari 24,16 ppb pada baseline menjadi 22,35 ppb post exposure pada sesi 0,5 ohm (p = 0,006).
Kesimpulan: Paparan pasif 30 menit terhadap emisi e-rokok mengungkapkan perubahan langsung dalam mekanika pernapasan dan biomarker yang dihembuskan, dinyatakan sebagai peningkatan fres dan mengurangi FeNO.