Penggunaan tembakau mengurangi sensitivitas visual pada skizofrenia
Prevalensi merokok pada pasien yang didiagnosis dengan skizofrenia (SCZ) lebih tinggi daripada populasi umum. Penggunaan tembakau kronis pada pasien SCZ dapat mengurangi efek samping dari obat antipsikotik, sehingga berfungsi sebagai pengobatan sendiri untuk efek samping tersebut. Memahami cara-cara di mana penggunaan tembakau kronis mempengaruhi sensitivitas visual memiliki implikasi klinis, yang dapat berfungsi sebagai alat untuk mendiagnosis defisit pemrosesan visual tahap awal secara non-invasif. Studi ini mengevaluasi efek penggunaan tembakau kronis pada sensitivitas visual pada pasien SCZ. Tujuan kami adalah untuk memberikan arah baru untuk penelitian masa depan, terutama studi psikofisik dan elektrofisiologi. Dalam penelitian ini, 40 kontrol perokok (SC), 20 pengguna tembakau SCZ, dan 20 bukan pengguna tembakau SCZ direkrut dari Pusat Perawatan Psikososial. Sensitivitas visual dibandingkan antara kedua kelompok SCZ dan kelompok SC. Pasien dengan SCZ yang merupakan pengguna tembakau kronis menunjukkan sensitivitas visual yang lebih rendah untuk rangsangan kromatik (p < 0,001) dan akromatik (p < 0,001) dibandingkan dengan kelompok lain. Temuan kami menyoroti kebutuhan untuk mengevaluasi kemungkinan perilaku adiktif pada pasien dengan SCZ, yang dapat berkontribusi pada kebijakan publik yang berusaha meningkatkan kualitas hidup pasien SCZ dan keluarga mereka.