Pengaruh Minuman Berbahaya pada Fungsi Psikologis, Stres dan Tidur selama dan setelah Perawatan pada Pasien dengan Masalah Kesehatan Mental
Abstrak
Tujuan: Minum berbahaya dapat berdampak negatif terhadap kesehatan dan menyebabkan gangguan penggunaan alkohol, tetapi tidak jelas bagaimana minum berbahaya mempengaruhi hasil pengobatan depresi dan kecemasan dan masalah kesehatan mental terkait stres. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah minum berbahaya, diukur dengan Konsumsi Tes Identifikasi Gangguan Penggunaan Alkohol (AUDIT-C), mempengaruhi hasil penilaian berulang fungsi psikologis (Kuesioner Hasil-45), stres (Skala Stres yang Dirasakan) dan tidur (Kuesioner Tidur Karolinska), selama dan setelah perawatan pada pasien dengan kesehatan mental.
Metode: Penelitian ini dilakukan dalam REGASSA, uji coba terkontrol secara acak yang bertujuan membandingkan terapi kognitif-perilaku berbasis Internet dan latihan fisik dengan pengobatan seperti biasa pada pasien perawatan primer dengan kesehatan mental. Penelitian ini melibatkan 871 peserta yang menyelesaikan AUDIT pada awal dan yang dinilai berulang kali selama dan setelah perawatan pada fungsi psikologis, stres dan tidur dengan respons suara interaktif, teknologi telepon otomatis yang terkomputerisasi.
Hasil: Pada awal, peminum berbahaya lebih tertekan dan memiliki skor lebih rendah pada fungsi psikologis daripada peminum tidak berbahaya, sementara tidak ada perbedaan pada stres dan tidur. Selama masa tindak lanjut, minum berbahaya secara negatif mempengaruhi stres yang dirasakan, yaitu, peminum berbahaya tampaknya memiliki efek pengobatan yang lebih sedikit pada stres, dan hasilnya tetap setelah mengendalikan depresi. Tidak ada perbedaan selama tindak lanjut mengenai fungsi psikologis dan tidur.
Kesimpulan: Minum berbahaya secara negatif mempengaruhi stres yang dirasakan. Temuan penelitian ini menekankan pentingnya skrining untuk kebiasaan alkohol pada pasien kesehatan mental, karena minum berisiko dapat mempengaruhi hasil pengobatan.