Program Manajemen Kelas Guru Tahun Luar Biasa di Norwegia: Efek dari Upaya Pencegahan Universal dalam Pengaturan Sekolah dan Taman Kanak-kanak Reguler
Merete Aasheim
Pendahuluan: Siswa, yang menunjukkan onset dini faktor risiko terkait dengan masalah perilaku, berada dalam peningkatan risiko untuk prestasi akademik, kegagalan sekolah dan putus sekolah, serta durasi masalah kesehatan mental (Scott, Knapp, Henderson & Maughan, 2001). Faktor protektif, seperti kesiapan sekolah dan perilaku prososial, serta hubungan guru-murid dan keterlibatan guru dengan orang tua dapat menjadi prediktor penting fungsi dan prestasi sekolah siswa (Efrati-Virtzer & Margalit, 2009; McGrath & Van Bergen, 2015). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah Incredible Years (IY) Teacher Classroom Management (TCM) yang diberikan sebagai intervensi pencegahan dalam lingkungan sekolah naturalistik di Norwegia memiliki potensi untuk menangkal faktor risiko yang terkait dengan perkembangan masalah perilaku.
Metode: Desain kelompok kontrol kuasi-eksperimental dengan pra dan pasca pengukuran digunakan untuk menguji apakah melatih guru kelas 1-3 dalam strategi TCM IY mencegah masalah perilaku dan mempromosikan perilaku prososial pada siswa berusia 6-8 tahun, serta mempromosikan hubungan guru-siswa dan interaksi guru-orang tua. Empat puluh empat sekolah direkrut; terdiri dari 1518 siswa. Analisis multilevel digunakan untuk memeriksa perbedaan kelompok sebelum perubahan posting dari baseline menjadi 8-9 bulan setelahnya. Perubahan perilaku siswa diukur dengan Sutter-Eyberg Student Behavior Inventory-Revised (SESBI-R), Teacher Report Form (TRF), dan Social Skills Rating System (SSRS). Perubahan hubungan guru-siswa dan interaksi guru-orang tua, diukur dengan Skala Hubungan Siswa-Guru (STRS) dan Kuesioner Keterlibatan Guru-Orang Tua (INVOLVE-T / P) masing-masing.
Hasil: Perbedaan kelompok yang signifikan untuk perubahan masalah perilaku (SESBI-R Intensity) dan untuk kesulitan perhatian (TRF Attention Problems), serta untuk kompetensi sosial (SSRS Total) ditemukan. Untuk perubahan kedekatan guru-murid (STRS Closeness) dan konflik guru-murid (STRS Conflict), terdapat perbedaan kelompok yang signifikan. Ada perbedaan kelompok yang signifikan untuk perubahan interaksi guru-orang tua (INVOLVE-T), namun, untuk kelompok temuan ini berbeda secara signifikan pada awal. Tidak ada perbedaan kelompok yang signifikan untuk perubahan prestasi akademik siswa (TRF Academic Performance).
Kesimpulan: Pelatihan TCM IY yang diberikan sebagai intervensi pencegahan menghasilkan manfaat dalam perilaku siswa, dan memberikan dukungan untuk mengarahkan perhatian pada strategi guru untuk mencegah masalah perilaku pada siswa, serta untuk mempromosikan faktor pelindung yang terkait dengan kesehatan mental dan kesejahteraan siswa. Temuan menunjukkan kelayakan strategi pencegahan dan promosi universal.
Abstrak ini diserahkan pada Pertemuan Tahunan Society for Prevention Research 2017