Pengembangan Intervensi Perpesanan Berbasis Aplikasi Smartphone untuk Mendorong Tes Mandiri HIV di Hefei, China
Cui Yang, Ashley Perez, Don Operario, Hongo Zhang, Nickolas Zaller
Pendahuluan: Penelitian di China telah menemukan bahwa MSM menghindari tes HIV di klinik atau departemen kesehatan masyarakat sebagian karena stigma dan ketakutan akan pengungkapan perilaku MSM mereka kepada para profesional. Tes mandiri HIV memberikan peluang strategis untuk meningkatkan tingkat tes HIV di antara populasi seperti MSM Cina yang mungkin tidak mencari tes tatap muka. Namun, salah satu kekhawatiran tes mandiri HIV adalah tidak adanya konselor untuk memberikan bantuan dalam melakukan tes, menafsirkan hasilnya, dan mencari rujukan sesuai kebutuhan. Penggunaan teknologi kesehatan seluler (mHealth) adalah strategi untuk memberikan informasi, bantuan, dan rujukan tepat waktu yang diperlukan kepada MSM yang menggunakan kit tes mandiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki kelayakan menggabungkan pesan aplikasi ponsel, yang disampaikan melalui WeChat – aplikasi seluler populer di China – dalam konteks tes mandiri HIV untuk MSM di China.
Metode: Wawancara kualitatif dilakukan dengan 36 pria yang berhubungan seks dengan pria (MSM) berusia 18 tahun ke atas yang direkrut menggunakan pengambilan sampel kenyamanan di Hefei, Cina. Setelah memberikan kit tes mandiri HIV sendiri, peserta diwawancarai tentang pengalaman pengujian mereka, kelayakan menggabungkan pesan WeChat dengan tes mandiri HIV, dan nada pesan WeChat yang disukai, konten, dan frekuensi. Semua wawancara direkam audio dan ditranskripsikan dalam bahasa Cina dan kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Analisis tematik dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak NVivo.
Hasil: Peserta percaya bahwa pesan WeChat akan menjadi cara yang dapat diterima untuk memberikan intervensi. Konten pesan yang diinginkan meliputi: informasi pencegahan, penularan, dan pengobatan HIV, terutama menghilangkan mitos dan data epidemiologi HIV lokal; Lokasi dan waktu tes HIV; dan cerita dari orang-orang yang hidup dengan HIV. Pesan yang disarankan peserta seharusnya tidak hanya memiliki daya tarik berbasis rasa takut tetapi juga harus mencakup topik yang tidak terkait dengan HIV, seperti informasi tentang penyedia medis yang ramah LGBT, gosip, dan acara komunitas. Pria lebih suka bahwa pesan menggabungkan teks dan gambar, termasuk komik atau kartun, dan merupakan keseimbangan antara profesional dan menghibur. Beberapa masalah privasi dilaporkan.
Kesimpulan: Menggabungkan pesan WeChat dengan HST ditemukan sebagai cara yang dapat diterima untuk menargetkan perubahan perilaku di antara MSM di Hefei. Temuan fase kualitatif ini akan menginformasikan isi pesan dan implementasi untuk pengujian percontohan intervensi di masa depan.
Abstrak ini diserahkan ke Pertemuan Tahunan Society for Prevention Research 2017 .