Hampir 20% orang Australia melebihi rata-rata dua minuman beralkohol per hari. Namun, keinginan untuk mengurangi atau berhenti minum dapat menyebabkan stigmatisasi sosial. Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Drug and Alcohol Review melaporkan bahwa, dalam banyak situasi sosial, minum dianggap sebagai perilaku normal dan bahwa kegagalan untuk memenuhi harapan ini dipandang sebagai "menyimpang". Orang yang ingin mengurangi alkohol, oleh karena itu, rentan terhadap perasaan tidak nyaman, serta isolasi. Penulis studi mengklaim bahwa kesimpulan seperti itu menunjukkan perlunya kampanye kesehatan untuk mengatasi tidak hanya faktor-faktor terkait kesehatan dalam mengurangi konsumsi alkohol, tetapi juga konsekuensi sosial.

Klik di sini untuk membaca artikel lengkap di Ulasan Narkoba dan Alkohol.