Seteguk sebagai anak-anak, masalah alkohol sebagai orang dewasa?
Memperkenalkan anak-anak pada alkohol melalui orang tua mereka yang mengizinkan mereka menyesap atau mencicipi minuman mereka sendiri biasanya dipandang sebagai metode ketua yang digunakan di negara-negara Eropa.
Diterbitkan dalam jurnal Psychological Medicine, penyelidikan baru bertujuan untuk mengeksplorasi dampak dari apa yang disebut 'model Eropa' pada kebiasaan minum anak. Disimpulkan bahwa anak-anak yang orang tuanya memberi mereka seteguk minuman beralkohol lebih cenderung minum makanan lengkap pada saat mereka mencapai usia 15 atau 16 tahun. Namun, penelitian ini juga menemukan bahwa anak-anak yang sama lebih kecil kemungkinannya untuk pesta minuman keras dibandingkan dengan mereka yang berhasil mendapatkan alkohol dari sumber lain, misalnya teman yang lebih tua atau saudara kandung.
Meskipun demikian, Julia Stafford dari McCusker Centre for Action on Alcohol and Youth (MCAAY) telah memperingatkan orang tua agar tidak mengadopsi pendapat bahwa memberi anak-anak mereka alkohol melindungi mereka dari pesta minuman keras. Dia mencatat bahwa sejumlah alkohol yang dikonsumsi oleh mereka yang berusia di bawah 18 tahun berbahaya karena otak masih berkembang.
Klik di sini untuk membaca cerita lengkapnya di situs web The Guardian.